Berapa Harga Kepala Anda?

Berapa harga kepala Anda? Saya yakin pertanyaan ini sangat sulit dijawab oleh siapapun yang isi kepala (baca: otak) -nya masih normal. Lain halnya jika pertanyaan ini ditujukan kepada para pasien RSJ, bisa saja mereka langsung menyebut angka hehe..

Coba sekali-kali iseng tanya ke penjual es kelapa muda. “Pak, atau Bu, saya mau beli kepalanya, harganya berapa?”
“Apah? Coba ulangi 100x !!!”
“Saya mau beli kepala bapak/ibu. Berapa harganya?”

Apa yang terjadi? Mungkin saja dia akan langsung mengambil golok untuk membelah kepala Anda.

Kepala adalah organ tubuh paling vital, karena seluruh alat pengindera berpusat di sini. Sampai sekarang saya belum pernah dengar ada orang melakukan operasi ganti kepala. Kalau cangkok jantung ada, transplantasi hati juga ada, bahkan organ tubuh lainnya ada yang bisa diamputasi tanpa diganti dengan yang baru. Atau malah diganti dengan bahan tiruan. Tapi kehilangan kepala sudah pasti mati, the end, gak mungkin bersambung. 

***

Sekali waktu saya ingin naik motor ke supermarket untuk membeli sesuatu. Sayangnya waktu itu helm saya dipinjam teman dan belum dikembalikan. Sayapun terpaksa mencari pinjaman helm kepada teman berikutnya, dengan perjanjian kalau butuh helm sebelum saya kembali silakan cari korban berikutnya.

“Buat apa pake helm, takut amat sih sama polisi?” tanya teman saya.
“Kepala saya bukan terbuat dari baja, Mas. Saya juga bukan seorang jawara yang jika terpelanting kepalanya tetap utuh”, ya elah mau pinjam helm aja harus pake ceramah dulu. 

Saya, meski hidung pesek tetap sayang dengan kepala saya. Bahkan keluar komplek jarak dekat saja harus pake helm, terutama jika melewati jalan utama yang crowded. Karena kemungkinan terjadinya kecelakaan tak bisa diprediksi, meskipun hanya menyeberang jalan.

Nah, ada lagi cerita teman saya. Ketika diledekin, “Kamu punya motor butut aja beli helmnya yang mahal-mahal, gak imbang sama motornya, juga sama muka pemiliknya”. Apa jawab dia? “Loh, jangan salah, Mas. Kepala ini harganya muahal, wajar dong saya investasi yang mahal untuk melindungi sesuatu yang mahal!” Cieee... argumennya boleh juga.

Sejak kecil investasi untuk kepala (baca: pendidikan) terbilang paling mahal, karena kesuksesan hidup memang sangat tergantung pada isi kepala. Seorang motivator nomor wahid, Tung Desem Waringin pun menyarankan agar lebih banyak mengalokasikan dana untuk berinvestasi bagian leher ke atas dengan membeli buku atau ikut seminar sesuai bidang dimana kita ingin sukses.

Begitu berharganya organ tubuh bernama kepala, sehingga patutlah ia dijadikan sebagai VVIO (Very Very Important Organ), pinjam istilah VVIP, yang harus dilindungi dari hal-hal berbahaya. Sebagai contoh adalah penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor, atau saat memasuki area proyek yang rawan kejatuhan benda keras. Dalam olahraga tinju pun yang jadi fokus pertahanan adalah bagian kepala. Makanya saya heran, harusnya petinju itu pakai helm baja saat bertarung, bukan malah tangannya yang dibungkus.

Tapi…

Tahukah Anda bahwa derajat manusia justru akan semakin tinggi manakala sering meletakkan kepala ke titik terendah, di atas tanah atau lantai? Benar sekali. Allah akan mengangkat satu derajat kemuliaan setiap kali seorang hamba bersujud kepadaNya.

“Hendaknya kamu memperbanyak sujud karena sesungguhnya tidaklah kamu sujud sekali kecuali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan dengannya satu dosa.” (HR Muslim, Tirmidzi, dan an-Nasa’i).

Dr. Fidelma O’Leary, seorang ahli neurologi asal Amerika Serikat, dalam penelitiannya menemukan beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah, padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi secara normal.

Setelah ia mengkaji lebih serius, iapun menemukan fakta bahwa darah hanya akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara sempurna ketika sedang melakukan sujud dalam shalat. Dari hasil penelitiannya tersebut, akhirnya Dr. Fidelma O’Leary memutuskan untuk bersyahadat. Subhanallah..

“Posisi hamba yang paling dekat dengan Rabbnya adalah di saat sujud, maka perbanyaklah doa (di kala sujud).” (HR Muslim).
Dr. Fidelma O'Leary


2 comments

2 comments :

  1. kepala emg paling berharga ya mas... buat ce juga, mw co itu secakep dan sebohay apapun bodynya, kalo kepalanya kopong, pasti lgs ilfil ;p. Dijamin masa depannya suram soalnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha...sebenarnya ga mutlak seperti itu, karena semua kan rahasia Ilahi. Cuma memang kita harus realistis

      Delete