Terbang Berhadiah Pantun
Saya yakin semua pasti pernah dengar pantun dibacakan, terlebih karena salah satu mantan menteri di era Presiden SBY ada yang gemar berpantun dalam setiap pidatonya.
Pantun merupakan bentuk puisi Melayu yang tiap bait biasanya terdiri atas empat baris bersajak a-b-a-b, baris pertama dan kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran), sedang baris ketiga dan keempat adalah isi. Namun ada juga pantun yang hanya terdiri dari dua baris bersajak a-a, dimana tiap-tiap baris merupakan tumpuan dan isi. Tapi yang paling sering kita dengar adalah pantun dua baris dimana baris pertama untuk tumpuan kemudian baris kedua merupakan isi.
Pantun yang hanya terdiri dari dua baris disebut pantun kilat, mungkin karena pendek jadi mbacanya secepat kilat. Nah, kalo di Jawa Barat ada satu kearifan lokal yang tak kalah dari pantun, yakni kata "Punten," bacanya lebih cepat dari kilat, tapi maknanya sangat dalam :)
Ngomong-ngomong soal pantun, saya benar-benar terkesan dengan pantun yang saya dengar saat terbang dengan salah satu maskapai menuju Batam. Betapa tidak, dari sekian kali terbang baru kali ini dapat bonus pantun. Dan saya perhatikan kiri kanan depan belakang, banyak penumpang lain yang merespon positif pantun itu. Artinya, bukan cuma saya yang terkesan.
Ada yang tertawa karena gak nyangka tiba-tiba dikasih pantun, ada yang tersenyum lebar, dan ada juga yang langsung komen, "Wah, pantunnya keren banget," atau "Pramugarinya boleh juga."
Bunyi pantunnya kurang lebih begini..
Awalnya saya berpikir ini pasti karena kebetulan saja, bisa-bisanya si pramugari saja. Tapi karena penasaran sekaligus terkesan, akhirnya saya putuskan untuk menggunakan jasa Citilink lagi saat pulang ke Jakarta (hari ini), dan ternyata saya dapat bonus pantun lagi, broh. Tapi bunyi pantunnya sedikit berbeda.
Ada yang mau terbang dapat bonus pantun? Terbanglah bersama Citilink :)
Pantun merupakan bentuk puisi Melayu yang tiap bait biasanya terdiri atas empat baris bersajak a-b-a-b, baris pertama dan kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran), sedang baris ketiga dan keempat adalah isi. Namun ada juga pantun yang hanya terdiri dari dua baris bersajak a-a, dimana tiap-tiap baris merupakan tumpuan dan isi. Tapi yang paling sering kita dengar adalah pantun dua baris dimana baris pertama untuk tumpuan kemudian baris kedua merupakan isi.
Pantun yang hanya terdiri dari dua baris disebut pantun kilat, mungkin karena pendek jadi mbacanya secepat kilat. Nah, kalo di Jawa Barat ada satu kearifan lokal yang tak kalah dari pantun, yakni kata "Punten," bacanya lebih cepat dari kilat, tapi maknanya sangat dalam :)
Ngomong-ngomong soal pantun, saya benar-benar terkesan dengan pantun yang saya dengar saat terbang dengan salah satu maskapai menuju Batam. Betapa tidak, dari sekian kali terbang baru kali ini dapat bonus pantun. Dan saya perhatikan kiri kanan depan belakang, banyak penumpang lain yang merespon positif pantun itu. Artinya, bukan cuma saya yang terkesan.
Ada yang tertawa karena gak nyangka tiba-tiba dikasih pantun, ada yang tersenyum lebar, dan ada juga yang langsung komen, "Wah, pantunnya keren banget," atau "Pramugarinya boleh juga."
Saya sendiri pun baru kali ini dengar pantun di atas pesawat yang dibacakan langsung oleh pramugari. Padahal sebelumnya saya sudah beberapa kali terbang dengan maskapai yang sama, tapi dulu gak dapat bonus pantun.
Bunyi pantunnya kurang lebih begini..
Gadis cantik bermata indah, bila dipandang tak mau berpaling. Seluruh penumpang yang terhormat, terimakasih telah terbang bersama Citilink.
Awalnya saya berpikir ini pasti karena kebetulan saja, bisa-bisanya si pramugari saja. Tapi karena penasaran sekaligus terkesan, akhirnya saya putuskan untuk menggunakan jasa Citilink lagi saat pulang ke Jakarta (hari ini), dan ternyata saya dapat bonus pantun lagi, broh. Tapi bunyi pantunnya sedikit berbeda.
Ada wanita bermata indah, bila dipandang tak mau berpaling. Seluruh penumpang yang terhormat, terimakasih telah terbang bersama Citilink.
Bedanya hanya pada kata 'gadis' dan 'wanita'. Yang pertama masih perawan, yang kedua bisa perawan bisa juga tidak.
Ada yang mau terbang dapat bonus pantun? Terbanglah bersama Citilink :)
Catatan: Artikel ini saya tulis secara sukarela tanpa dibayar oleh maskapai yang saya sebut di atas. Namun jika akhirnya tulisan ini dibaca oleh manajemen citilink, kemudian saya dipaksa untuk mengirimkan nomor rekening, apa boleh buat, terpaksa saya terima hehe..
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment