Makananan Paling Berbahaya Itu Bernama Tempe
Judul
artikel ini saya kutip dari pernyataan penceramah di masjid komplek kami usai melaksanakan
shalat tarwih beberapa hari yang lalu. Saya tidak menyimak nama penceramahnya, karena beliau memulai
ceramahnya saat sebagian jamaah masih khusyuk melaksanakan zikir. Yang saya
catat, Sang Penceramah merupakan salah satu alumni terbaik IPB pada masanya.
Artinya
apa? Seorang pakar pertanian berbicara tentang jenis pangan hasil pertanian tentu
kebenarannya tidak bisa diragukan, meskipun terkesan bertolak belakang dengan keyakinan
masyarakat pada umumnya. Tapi jujur saya kaget mendengar pernyataan itu, karena selama ini saya menjadikan
tempe pilihan terbaik sebagai sumber protein pengganti daging.
Selain
karena saya tidak terlalu sreg makan
daging ayam potong yang menurut saya sangat
tidak sehat untuk dikonsumsi, dokter juga memperingatkan saya untuk mengurangi makan
daging berwarna merah. Sementara untuk mendapatkan ikan segar yang bebas
bahan pengawet juga gampang-gampang susah. Susah karena pedagang ikan kebanyakan
pake sepeda motor sambil ngebut hehe..
Selama
ini saya tidak peduli 'kronologis kejadian' hingga tempe itu tersaji di atas meja
makan. Sebagaimana kita telah maklum bahwa tempe dan tahu yang kita konsumsi sehari-hari
bersumber dari kedelai impor, bukan dari hasil pertanian lokal. Celakanya kedelai-kedelai
impor tersebut adalah hasil rekayasa alias palsu. Nah, lo!
Menurut
Sang Penceramah, mayoritas kedelai impor adalah kedelai hasil
GMO (Genetically
Modified Organism), yaitu teknologi
untuk meningkatkan produksi. Namun hasil dari GMO tersebut sangat beresiko jika
dikonsumsi, bahkan boleh dibilang tidak layak konsumsi.
Sebagai
gambaran saja, Genetically Modified Organism merupakan teknologi untuk mengubah
susunan genetik dari organisme seperti binatang, tanaman, atau bakteri dengan
cara menggabungkan gen dari organisme yang berbeda.
Karena
yang diubah adalah gen yang berarti melahirkan keturunan baru, maka kedelai
yang sudah diubah gen-nya akan terbawa sampai ke keturunannya. Inilah bahayanya, karena sepandai-pandai
manusia merekayasa genetika,
tidak akan mampu menyamai kesempurnaan ciptaan Allah SWT.
Ngomong-ngomong
di Eropa sudah dilakukan moratorium impor komoditi hasil rekayasa genetika
sejak 2003, alasannya tidak lain karena komoditi tersebut berbahaya bagi
kesehatan. Bagaimana dengan Indonesia? Katanya Indonesia tanahnya subur, koq
pemerintah hobinya impor terus ya?
![]() |
Ilustrasi GMO |
Atas
fenomena GMO ini Sang Penceramah kemudian mengutip peringatan Allah SWT
sebagai berikut:
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menakjubkanmu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan keturunan, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS Al-Baqarah: 204-205)
Ah, saya tidak mau sok bicara politik. Gak pantas. Karena itu saya hanya akan melakukan sesuatu sesuai kapasitas saya. Dalam waktu dekat saya akan menggelar rapat dengan Menteri Urusan Konsumsi Keluarga, yakni istri saya sendiri, untuk membahas masalah bahan makanan. Intinya kita harus lebih selektif dalam memilih jenis makanan untuk konsumsi keluarga. Harus halalan toyyiban, seperti yang diajarkan agama.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Beneran ini mas? Padahal tempe itu makanan favorit anak-anak dirumah. Murah meriah dan (yang katanya) bergizi. Satu iris tempe setara dengan daging. Ah... saya jadi bingung.
ReplyDeleteHehe.. jaman sekarang memang susah cari makanan sehat
Deletetapi saya tetep makan tempe. Abis enak :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya tertarik dengan tulisan anda mengenai indonesia.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetahui lebih jauh mengenai indonesia.Saya juga mempunyai artikel yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di sini
ReplyDeletemakasih yaa
ReplyDelete<a href="http://st3telkom.ac.id/>ST3 telkom</a>
apa iya ?
ReplyDeleteST3 Telkom
Hah? Kok bisa?
ReplyDeleteST3 Telkom
kenapa bisa?
ReplyDeleteST3 Telkom
Ya benar, ada ibu pengusaha tempe yang makannya tempe setiap hari mengidap kanker perut. Waduh air rendaman tempe seperti bau kumbahan.
ReplyDeletega mungkin banget
ReplyDeletehttp://st3telkom.ac.id